"Kamu gila, ya, Aaron? Pelan-pelan! Kita bisa tewas nanti."
Aaron tidak peduli. Ia bahkan tidak merespon protes keras Savita itu.
Meski ugal-ugalan begitu, tapi nyatanya Aaron mampu menguasai kemudi. Ia mengebut, tapi dengan cekatan.
Beberapa kali Savita sampai harus menutup mata, apalagi saat mobil Aaron hanya berjarak beberapa centi saja dari kendaraan lain. Syukurlah ketakutan Savita tidak berarti.
Mobil Aaron menuju rumah sakit, tempat yang sama saat Savita memeriksa kehamilan. Kembali ia memperhatikan Savita dengan kasar, ditariknya perempuan itu keluar.
Masih, ekspresi Aaron masih sama. Ia juga mencengkeram tangan Savita.
"Aaron! Lepas! Uh! Kenapa kita ke rumah sakit?"
Aaron tidak menjawab. Ini sungguh menyebalkan di mata Savita.
Ruang praktek dokter kandungan, ke sini rupanya Aaron membawa Savita. Jelas CEO Savita's Jewellery itu semakin tidak mengerti dengan keinginan Aaron.