"Bukankah kau tidak suka berada di sekitar laki-laki itu? Kau bilang kau bertahan menjadi kekasihnya hanya demi diriku. Karena itu aku memberi ucapan selamat karena kau sudah melepaskan diri darinya. Kau tidak perlu berkorban memaksakan diri lagi," jelas Nata dengan senyumannya.
Laki-laki itu masih merasa bersalah jika mengingat bagaimana gadis itu memilih untuk tetap mempertahankan hubungannya dengan laki-laki yang tidak begitu dia sukai. Dia masih terus saja merasa bersalah tiap kali menyadari bahwa garis itu memaksakan diri berada di sekitar laki-laki yang membuatnya tidak nyaman hanya demi dirinya saja.
Sekarang gadis itu sudah tidak harus banggakan diri lagi. Sekarang gadis itu bisa mendapatkan apa yang dia inginkan di dalam hidupnya tanpa terbelenggu oleh hal-hal lain. Nata jelas saja berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memberinya ucapan selamat.