Sejak awal Dara bekerja di toko milik Sela, semuanya sudah mulai terasa cukup melewatkan karena berbagai macam alasan.
Alasan pertama adalah karena bosnya itu yang terlalu banyak pertanyaan dan juga selalu ingin tahu tentang hal-hal yang kadang kala tidak ingin dia bicarakan. Dara merasa sangat tidak nyaman dengan sifat bosnya yang satu itu pada awalnya karena dia memang bukan orang yang terbuka.
Meski lama-kelamaan dia terbiasa juga dengan sifat tersebut tetapi itu tidak lantas membuat dirinya merasa baik-baik saja jika setiap hari harus berhadapan dengan sosok yang semacam itu. Selalu saja dia merasa kesulitan pada saat-saat tertentu terlebih jika bosnya itu penasaran dengan hal yang sebenarnya tidak ingin dia bicarakan.
Bagian yang paling menyebalkannya adalah, Sela selalu saja berhasil untuk membuatnya mengatakan apa yang sebenarnya terjadi tidak peduli dia ingin atau tidak. Sela seakan punya mantra tersendiri yang bisa membuat orang lain mendengarkan apa perkataannya.