Dara menata bosnya yang sedang tersenyum di hadapannya itu. Senyumnya terlalu lebar daripada biasanya. Membuat dia merasa curiga ada sesuatu yang sedang direncanakan oleh Sela.
"Ada apa?" tanya Dara tanpa menunggu lebih lama dipandang dengan ekspresi seperti itu lagi. Entah mengapa dia merasa sangat risih tatapan pasnya saat ini.
"Jadi bagaimana?"
Wajah penasaran bosnya itu sudah sangat familiar di matanya. Sudah lebih dari sekali dia melihatnya. Bahkan mungkin setiap hari yang setidaknya melihat sekali ekspresi itu.
Sela memang selalu diketuai oleh rasa penasaran. Dan untuk saat ini, rasa penasarannya sudah memuncak dengan tajam. Berada pada posisi tertinggi.
"Tidak ada yang spesial," jawab Dara sambil berlalu menuju meja kasir. dia duduk di sana meminum es kopinya yang sudah tidak terlalu dingin lagi. Setidaknya kopinya masih bisa diminum untuk meredakan lelah yang menerbangnya.