"Jangan mengalihkan percakapan," ujar Dara memperingatkan.
Nata hanya bisa melemparkan cengiran mendengar hal tersebut. Dara bisa menebak bagaimana ekspresi Nata saat ini meski tidak melihatnya secara langsung. Termasuk kekehan kecil yang terasa penuh rasa malu itu terdengar dan menyapa telinga Dara. Dara bisa memperkirakan wajah lelaki itu saat ini, seakan sedang bertatapan langsung.
"Sebenarnya bagaimana bisa kau melewatkan hal ini?" tanya Dara dengan tidak percaya. Masih tidak percaya kenapa Nata bisa seperti ini tidak peka. "Apa kau memang tidak tertarik dengan hal lain selain misimu?"
Nata berhenti. Semua gerakan yang sedang dia lakukan terhenti begitu saja. Bahkan dia nyaris tidak berkedip. Butuh waktu beberapa detik sampai dia merasakan perih di mata karena tidak berkedip untuk waktu yang lama. Dia pun mengerjapkan mata dengan perlahan.