Gadis itu berkedip malas. "Kau sudah kembali?"
Nata mengabaikan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya itu. Pertanyaan basa-basi yang tidak butuh dijawab karena kehadiran Nata di sini harusnya sudah cukup untuk memberitahu Dara bahwa Nata memang sudah kembali.
"Bukannya kau sudah pulang?" tanya Nata dengan suara yang jelas. Dia sengaja memperjelas pengucapannya karena tidak ingin telinga malas Dara gagal mendengar apa yang coba dia ucapkan. Sengaja dia memberikan sedikit penekanan pada setiap suku kata yang terlontar dari mulutnya itu.
Dia menatap Dara dengan alis terangkat. Menunggu jawaban dari gadis yang hanya berkedip-kedip dengan lambat sambil menatap sayu dirinya. Seakan dia bunga yang sudah selesai mekar, sudah selesai dari masa keemasannya, dan siap untuk membusuk apabila tidak ada yang memetiknya.