"Biar aku antar kau pulang, di mana rumahmu?" Sela mendadak menawarkan diri setelah mereka berdua keluar dari kafe.
Dara yang ada di sebelahnya tertegun sesaat. Tidak tahu harus merespon apa karena entah mengapa dia sangat ingin menolak tawaran itu. Di sisi lain dia juga membutuhkan tumpangan jika ingin pulang dengan cepat.
Masalahnya dia tidak ingin pulang. Dia ingin pergi ke mana saja asal tidak perlu terjebak dalam rumahnya. Bukan karena rumahnya berada di daerah kumuh. Tapi karena Dara masih bisa mengingat soal Mattew dengan jelas apabila dia ada di rumah.
Padahal sebelumnya semua terasa biasa saja. Sesekali dia memang teringat Mattew, tetapi tidak sebanyak sekarang. Waktu dia belum mengumpulkan barang yang berhubungan dengan Mattew, dia masih bisa mengendalikan pikirannya agar tidak larut dalam kenangan.