"Kau bercanda?" Dara bertanya penuh penekanan. Matanya yang mendelik menjatuhkan tatapan mengintimidasi pada lelaki disebelahnya itu.
Nata sedikit mundur karena Dara yang bergerak mendekat secara tiba-tiba. Bahkan tidak ada aba-aba sedikit pun. Dengan cepat dia melengos ke samping untuk mengindari tatapan tajam Dara yang seperti bisa membelah dirinya menjadi dua bagian.
Nata berkedip-kedip sambil mencoba mencari hal lain untuk ditatap selain wajah Dara yang berada terlalu dekat dengan wajahnya.
"Bi-bisakah kau mundur sedikit?" pinta Nata setelah berdeham. Dia melirik Dara dengan malu dan menghela napas lega karena gadis itu tidak menolak dan langsung mengikuti permintaannya tanpa protes.
Nata pun kembali duduk biasa. Dia baru bisa menatap Dara setelah ada jarak yang lebih jauh di antara mereka. Yang tadi itu terlalu dekat. Bahkan napas Dara begitu terasa pada wajah Nata. Seperti kapas lembut yang sedang menyapu kulitnya.