Wawancara yang Dara lakukan tempo hari rupanya berakhir dengan hasil yang cukup jauh dari perkiraan. Dara sudah percaya diri kalau peluang diterima bekerja di sana cukup besar. Sayangnya pada pengumuman yang dia terima lewat email, dia dinyatakan tidak lolos.
Dara penasaran siapa yang berhasil mendapatkan pekerjaan di tempat itu. Seingat dia kebanyakan orang yang melakukan wawancara di hari yang sama dengannya keluar dengan wajah kecut dan penuh penyesalan, seakan mereka melakukan kesalahan dalam wawancara mereka.
Apa mungkin wajah-wajah itu hanya dibuat-buat saja? Sementara mereka sebenarnya melakukan wawancara dengan baik?
Bisa saja mereka sebenarnya tidak mengacau, tapi terlalu gelisah membayangkan hasilnya. Tetapi tetap saja, Dara merasa aneh dengan itu semua. Membayangkan orang yang berwajah kecut ternyata diterima bekerja sementara dirinya yang tetap tenang dengan keyakinan penuh malah ditolak begitu saja.