Atmosfer mendadak berubah di antara mereka. Setidaknya itu yang Dara rasakan. Ada gugup yang tersisa dengan jantung yang masih belum juga menenang.
Mereka terdiam selama perjalanan. Nata menikmati keheningan yang tercipta karena baginya itu hanya keheningan biasa. Tetapi bagi Dara itu terlalu mencekik. Dia masih mengingat tangan Nata yang menjaganya kuat agar tidak terjatuh. Hal itu membuatnya merasa gugup setengah mati.
Nata tidak menyadari kegugupannya. Jelas saja begitu. Lihatlah dari raut wajahnya yang tenang itu. Padahal dia sudah membuat Dara merasa begitu gugup. Gadis di sebelahnya itu seperti ingin melarikan diri secepatnya agar tidak lagi berada di sekitar Nata.
Begitu pintu lift terbuka, mereka berjalan menuju unit mereka yang bersisian.
Tetapi ada tamu tak diundang yang menunggu Dara di depan pintunya.