"Kau harus belajar mengurus diri sendiri, jangan abai dengan keadaan tubuhmu sendiri. Kau bisa kena masalah jika terus seperti itu," Nata seperti seorang dewasa yang menasihati anak-anak mereka.
Dara protes, "Aku selalu mengurus diriku dengan baik sejak dulu. Lagi pula tidak ada yang akan mengurusku kalau bukan aku sendiri. Andai saja kau tahu apa yang sudah aku lalui sejak dulu."
Suara Dara semakin mengecil pada ujung kalimatnya. Mungkin karena dia merasa buruk mengingat itu semua. Dia tidak ingin lagi mengorek luka lama. Tapi itu muncul begitu saja. Bahkan kalimat terakhir itu meluncur dari bibirnya tanpa bisa dia kontrol.
Dia berjalan menunduk. Tidak mau menatap Nata karena yakin wajahnya sekarang sedang suram dan tidak layak untuk dilihat.
Namun jawaban Nata membuat dia menoleh dengan cepat.
"Aku tahu."
Dara menatap lelaki itu dengan dahi berkerut. "Kau tahu?"
"Ya," jawab Nata singkat.