Bus berhenti di halte dekat apartemen mereka. Keduanya turun bersama. Tentu dengan tangan Nata yang melingkar erat di pinggang Dara.
Dara merasa tubuhnya setengah diangkat saat berjalan, dan dia tahu Nata sengaja melakukannya agar dia tidak terlalu menggunakan kakinya yang sedang terkilir itu.
Dara menghela napas. Padahal dia harus mencari pekerjaan secepatnya. Jika kakinya malah seperti ini, dia bisa saja gagal mendapatkan pekerjaan. Dia menyesal tadi kurang berhati-hati saat berjalan.
Andai saja dia tidak terburu-buru, dia pasti tidak akan tersandung dengan mengenaskan seperti tadi. Dia bisa saja berjalan pelan dan meninggalkan Nata tanpa tergesa. Tetapi karena tadi ingin enyah dari hadapan Nata secepatnya, dia pun berjalan secepat yang dia bisa.
Pada akhirnya dia harus menanggung akibatnya. Kakinya terkilir dan dia tidak bisa berjalan tanpa bantuan.