VIAN: Who Are You!
Aku mencoba menerima segalanya. Ku turunkan segala ego dan ambisi ku agar bisa segera pulang. Lalu bersabar walau aku tidak tahu sampai kapan.
Setelah perbincangan ku dengan Tuan Dani waktu itu. Ia dengan baiknya lantas membawa ku ke kediamannya. Sebuah apartemen mewah dengan segala kesempurnaannya. Memberiku tempat tinggal yang lebih dari kata layak.
"Apartemen ini memiliki banyak kamar. Anda bisa menggunakannya satu" Katanya waktu itu.
Aku mengangguk dan hanya berusaha menerima segala kebaikannya. Bahkan saat ku lihat kamar yang tuan Dani pinjamkan pada ku. Sungguh lebih dari kata pantas untuk orang yang sedang menumpang seperti ku. Bagus sekali.
Kamar ini jauh lebih tepat dikatakan seperti hotel. Satu ranjang besar dan sebuah almari yang nampaknya tak pernah digunakan. Ada pula sebuah meja dan kursi kecil yang pun masih terlihat baru. Sangat bagus.