NIAR: Berita Duka
Tiba-tiba saja. Hari ini mas Vian pulang kerja dengan melipat wajah tampannya. Bahkan ia juga pulang sangat terlambat. Padahal tadi sudah berjanji padaku akan pulang lebih awal. Sementara, saat ini waktu nyaris menunjukkan pukul tujuh belas waktu Surabaya. Dan mas Vian baru memarkir mobilnya lalu memasuki rumah ini.
Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba dia bahkan terlihat sangat sedih sekali?
"Kenapa, Mas?" Tanyaku yang khawatir.
Mas Vian lantas menatap ku.
"Aku bertemu keluarga bik Sana" Jawabnya ringan.
Bik Sana? Siapa bik Sana?
"Eeee... Mohon maaf... Tapi... Bik Sana itu siapa ya, Mas?" Tanyaku sungkan.
"Asisten rumah tangga tuan Dani. Yang dulu merawat ku saat masih di Singapura"
Oooo! Wanita paruh baya yang selalu mas Vian katakan baik itu rupanya.
"Bertemu dimana?" Lagi bertanya.
"Di rumah sakit! Mereka datang sebagai pasien"
