NIAR: Vian dan Dave
Dan benar saja. Kak Dave datang ke rumah kami tepat dua hari setelah drama dari ibunya. Walau sebenarnya aku berpikir tidak mungkin dia akan datang setelah ibunya kami buat bungkam. Tak ku sangka di datang dan bahkan tidak langsung ke pulang ke rumahnya. Namun justru mampir ke rumah kami. Jelas terlihat dari satu koper dan ransel besarnya. Juga gayanya yang bak baru saja melakukan perjalan panjang.
Tengah ia berdiri tegak di depan pintu utama rumah kami. Di letakkan koper dan semua bawaannya itu di salah satu sudut teras. Lalu ia mengetuk pintu seraya memanggil namaku.
"Mas! Kak Dave" Kataku berbisik lirih pada mas Vian.
"Tidak perlu berbisik begitu, donk! Hahaha. Tidak akan terdengar juga suaramu dari luar! Santai saja" Jawab mas Vian.