VIAN: Go From Here!
"Mungkin terselip, Mas" Ucap bik Sana usai aku menceritakan bahwa pasport dan tiket ku hilang. "Kalau tiket bisa beli lagi ya. Kalau pasport harus menunggu. Duh! Ada-ada saja cobaan dari Tuhan untuk mas Vian. Padahal saya sudah ikut senang mas Vian mau pulang. Tuan Dani juga nampaknya senang sekali. Yaaa... Kalau begitu... Tuan Dani harus membuatkan pasport lagi untuk mas Vian" Tambah bik Sana.
Itu dia. Entah berapa lama lagi. Dan entah apakah pemerintah di Indonesia masih mau membuatkan aku pasport lagi. Entahlah. Aku tidak tahu. Tapi jika aku bisa menebak mimik wajah tuan Dani tadi usai ku katakan pasport ku hilang. Dia terlihat sangat kecewa.
Jujur aku malu sekali. Sangat malu terutama pada tuan Dani. Sudah berbulan-bulan ia menghidupi ku secara gratis. Lalu sekarang, aku masih harus merepotkannya lagi entah sampai kapan.
Cih!