VIAN: Beli Tiket Pulang
Lagi senang dan gembira ini memenuhi seluruh ruang hati ku. Kini, pasport atas nama ku telah berada di tangan ku. Ya Tuhan. Walau aku belum bisa percaya bahwa aku akan segera pulang. Tapi setelah berkali-kali ku lihat pasport ini. Ya benar, aku akan segera pulang.
Hingga aku memeluk pasport itu. Dengan senyum dan wajahku yang tersipu malu. Erat sekali seolah kubayangkan pasport itu adalah Niar yang akan segera aku temui.
"Sayang! Sayang! Aku akan segera pulang. Sayang! Aku sangat merindukanmu. Niar!"
Sabar, Vian! Sabar! Selangkah lagi! Sabar!
Seperti yang tuan Dani katakan waktu itu. Bahwa aku masih harus menunggu dan bersabar sedikit lagi. Hingga uang yang pemerintah berikan padaku turun dan berada di tangan ku.
"Sabar ya. Sedikiiiiit lagi. Nanti kalau uangnya sudah cair, akan langsung saya berikan pada Anda" Kata tuan Dani waktu itu.
Hanya aku mengangguk saat itu. Dengan iringan air mata yang tak ku sadari jatuh sebutir demi sebutir.