VIAN: Tidak Akan Pergi!
"NIAR! HAH! HAH! HAH! HAAAAAH!"
Lagi aku bermimpi buruk. Entah mengapa mimpi ku kali ini terasa jauh lebih buruk ketimbang sebelumnya. Bahkan lebih dari mengganggu ketenangan ku.
Bangkit aku dari ranjang. Seketika ku rasa seluruh tubuhku ini dipenuhi oleh keringat dingin. Basah semua.
"Hah! Hah!" Desah napasku yang tak karuan
Dalam mimpi ku itu. Selama berjam-jam lamanya aku hanya melihat Niar dalam keadaan seperti amat tertekan. Ia memeluk dirinya sendiri lalu meremas kedua bahu dan lengannya. Mimik wajahnya benar-benar terlihat tersiksa dan seolah ia dalam keadaan yang amat sulit. Memintanya untuk melalukan hal yang tidak dia inginkan.
Ada apa lagi kali ini? Ini hanya sekedar firasat biasa, kan? Apa yang sebenarnya terjadi ya? Siapa yang melukai istri ku? Kesulitan apa yang sedang ia hadapi sekarang?
"Hah!" Lagi ku hela napas panjang.