VIAN: You Have To Stay!
Hari-hari makin ku rasa aku akan segera pulang. Terlebih setelah tuan Dani lagi-lagi mengatakan padaku bahwa. Pemerintah Indonesia telah mengirimkan pasport ku ke Singapura. Jujur aku senang luar biasa mendengar hal itu. Semakin jelas saja rasanya nasib ku di negara ini.
"Benarkah, Tuan?"
"Iya... Baru tadi Hilda mendapat pemberitahuannya. Pasport Anda telah dalam proses pengiriman. Tapi Anda tetap harus bersabar, karena pengiriman barang ke luar negeri biasa membutuhkan waktu yang cukup lama"
"Hagh! Berapa lama lagi, Tuan? Jujur saya sudah tidak sabar ingin segera pulang"
Sejenak tuan Dani terdiam. Menepuk bahu ku lalu berkata.
"Sabar ya.. Sekitar dua atau tiga hingga minggu" Katanya.
Hagh! Astaga! Masih selama itu rupanya. Padahal aku sudah senang sekali rasanya.
"Sabar, Vian ya... Jika tidak kamu pikirkan, tiga minggu akan segera berlalu"
Aku mengangguk.
"Iya... Terima kasih, Tuan!" Jawabku melempar senyum ini.