NIAR: Penggemar Rahasia
Dia mengikuti langkah kaki ku menuju halaman belakang rumah sakit. Tepat di sana, tempat dimana tak ada seorang pun yang dapat melihat atau mendengar. Apa yang ingin aku katakan padanya.
"Ada apa?" Katanya dengan suara lirih.
Aku mengambil napas panjang. Sekejap aku menyiapkan diriku untuk memohon padanya.
"Anda mencintai saya kan?" Tanyaku membuat dokter Asta terkejut.
"Iya!" Jawabnya seraya mengangguk.
Saat itulah ku angkat kedua tanganku. Seraya memohon kepadanya. Lalu jatuh sebutir air mata ini.
"Saya mohon! Saya mohon berhenti sekarang, Dokter! Saya mohon! Saya tidak ingin di salahkan lagi! Saya mohon! Saya mohon berhenti bersikap lebih dari perhatian terhadap saya, Dokter! Saya mohon!"
"Niar!" Jawabnya yang tercekat mendengar permohonan ku.
"Saya mohon, Dokter! Sudah cukup saya selalu disalahkan! Saya mohon berhenti sekarang, Dokter" Lagi aku memohon kepadanya
"Hagh!"