VIAN: Seperti Ini Rasanya
Hagh? Tunggu dulu? Apa? Tadi Niar bilang apa? Hagh?
Jujur saja sebagian dari diri ku belum benar-benar sadar. Seolah terbang jauh entah kemana setelah Niar mengatakan ia sedang hamil. Jadilah kini ia diam terpaku menatap ku. Sama hal nya dengan diri ku yang ternganga dan berdiri selayaknya laki-laki.
"A, apa? Apa katamu tadi? Kamu apa? Hagh? To, tolong ulangi... Sekali lagi... A, apa? Kamu apa?" Pinta ku seraya meraih kedua bahu Niar.
Sementara kedua bola mata Niar semakin berbinar dan diiringi air matanya. Kedua ujung bibirnya pun tertarik ke bawah. Seolah ia tengah menunjukkan kekecewaan. Kemudian ia menundukkan kepalanya dan menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya.
"Hey! Hey! Maaf! Maaf! Aku... Aku tadi... Eee... Aku... Eee..." Kata ku terbata. "Hey! Niar! Hey!"
"MAS VIAAAANNN! IIIIIIGGHHH!" jawab Niar yang geram padaku.
"Ya ya ya ya... Maaf! Maaf! Maaf! Maaf! Maaf, Sayang! Maaf! Hahaha"
"Igh mala1 Hahah tertawa! Mas Vian igh!"