VIAN: Ulang Tahun Niar
Handphone Niar terus berbunyi. Bahkan ku rasa begitu mengganggu diri ku yang sedang menikmati tubuhnya. Kendati memang Niar tidak peduli dan kami melanjutkan adegan indah ini hingga tuntas. Namun tetap saja, nada dering panggilan handphone Niar benar-benar langsung mengubah situasi.
"Agh! Agh! Agh! Emp! Emp!"
"Hagh! Huuu! Hagh! Argh!"
Ku jatuhkan tubuh ku di atas tubuh Niar. Lemas menggelantung sudah kedua tangan kami dari sofa tempat kami beradu. Sementara suara panggilan dari handphone Niar belum juga berhenti.
"Siapa sih?" Keluh Niar yang mulai bangkit dan meminta ku untuk turun dari atasnya.
Aku menurut. Walau sebenarnya aku masih sangat ingin berdiam lama juga juga bermanja di atas.
"Ayah dan ibu?" Bisik Niar seraya melihat layar handphone nya. "Video call!"
Hemp?
"Hagh? Video call?" Keluh ku terkejut.