NIAR: Penasaran!
Sembari ku mainkan kedua kaki ku. Bergantian ke depan dan ke belakang. Seperti anak kecil yang sedang menunggu ibunya. Kali ini pun aku sedang menunggu pula. Namun aku sedang menunggu suami ku yang menemui mantan kekasihnya.
Entah sampaikan. Sudah berlalu nyaris tiga puluh menit dan mas Vian belum juga turun dari lantai atas. Walau sebenarnya aku sangat ingin tahu apa yang sedang terjadi hingga membutuhkan waktu selama ini. Tapi aku memilih untuk menunggu dan percaya.
"Lama juga ya mereka bicara" Tutur ibu Nastya.
"Iya... Nona Niar mari masuk lagi saja. Ketimbang menunggu di luar seperti ini" Tawar ayah Nastya.
Hanya aku mengangguk dan melempar senyum. Seraya ku lihat lagi ke arah dalam sana. Memperhatikan tangga dan berharap mas Vian lekas turun.