NIAR: Keluarga Nastya!
Nastya melepas pelukannya dari ku. Dihampirinya kedua orang tuanya lalu memeluk ayah dan ibunya dengan begitu erat. Saat itu aku meraih tubuh mas Vian dan memeluk sebagian tubuhnya. Bersandar lah aku di bahunya seraya ku perhatikan Evan yang kabur usai mas Vian melawannya.
"Saya takut, Mas. Saya takut" Bisik ku.
"Tidak apa... Ada aku. Toh dia juga sudah pergi. Kamu tidak terluka kan?" Ucap mas Vain seraya membelai bahu ku.
Aku menggeleng kecil.
Dan sepertinya aku dan mas Vian juga harus lekas pergi.
Sekejap kemudian kami berbalik. Melihat anak dan orang tua ini yang masih emosi atas drama yang baru saja terjadi. Tak berani aku dan mas Vian untuk menegur bahkan untuk sekedar berpamitan.
Namun tak lama, ibu Nastya pun tersadar akan keberadaan ku dan mas Vian. Bangkit ia dibantu oleh suaminya. Sementara ku lihat Nastya masih emosi berada dalam pelukan ayahnya.
"Emp... Kami pamit dulu. Hari sudah makin gelap" Ucap mas Vian pada ibu Nastya.