NIAR: Meminjam Vian!
Berlalu beberapa menit. Ku lihat waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi. Waktu dimana mas Vian harusnya telah menyeselaikan kuliahnya hari ini. Namun sayangnya hingga pukul dua belas siang dia belum juga datang menepati janjinya.
Entah kemana dan mengapa. Saat ini aku tidak ingin berpikir buruk atau apapun. Sebab saat ini telah ku rasa muak acap kali harus kedinginan menahan cemburu.
Sementara aku sendiri pun tak tahu dimana handphone ku. Pagi tadi aku terjaga dan ku telah ku lihat langit di kamar perawatan ini. Walaupun sebenarnya semalam aku sedikit menyadari bahwa mas Vian membawa ku di rumah sakit. Namun pagi tadi saat terjadi, sukma ku benar-benar baru menyadarinya.
"Permisi" Masuk seorang rekan perawat ku.
"Iya, Kak... Masuk saja" Jawab ku.
"Ini... Jatah sarapan mu" Katanya sembari menyodorkan sebuah nampan berisi makan siang ala rumah sakit.
"Waaa... Jatah lagi ya aku. Hahaha"