VIAN: Hipotermia
Entah pukul berapa saat ini. Ku pikir Niar sudah tertidur dan aku terus saja lanjut mengobrol dengan Farah. Sempat sekali aku mendengar suara benda jatuh dari arah kamar ku. Namun ku pikir itu hanya suara dari luar rumah. Mungkin kucing liar yang tengah menjatuhkan sesuatu.
"Kak! Sudah malam ya! Duhh... Keasyikan ngobrol. Maaf, Kak"
"Iya, ya... Astaga!"
"Aku jadi sungkan pada ibu Niar. Kita bertemu esok saat presentasi ya, Kak"
"Iya, iya... Sampai besok" Jawab ku mengakhiri panggilan.
Hemp!
Lekas aku membereskan semua ini. Ku matikan laptop ku dan lantas ku tinggalkan ruang baca Niar. Lalu, tepat di pintu ruang baca Niar ini aku merasakan adanya keanehan. Yaitu... Lampu ruang tengah yang masih menyala. Padahal Niar pasti selalu mematikannya jika sudah memasuki pukul sebelas malam.
"Lupa apa dia ya? Tumben!" Gumam ku seraya mematikan lampu.