VIAN: Sesuatu Yang Tidak Perlu
Pagi ini, usai aku mengantar Niar. Lagi-lagi dengan sengaja aku melewatkan kelas perkuliahan ku. Berangkat aku ke rumah sakit saat itu juga. Entah demi apa aku melakukan ini? Hati ku mengatakan untuk bantu saja mantan tunangan istri ku itu.
Dan... Aku pun tidak tahu apa alasan kepala ruang ICU menghubungi ku saat Tomi menghembuskan napas terakhirnya. Lalu saat ku tanyakan hal itu pada mereka, jawaban mereka adalah...
"Pasien tidak punya keluarga, Dokter. Karena dokter Vian yang sering datang mengunjungi pasien, jadi kami berpikir untuk menghubungi dokter Vian"
Padahal aku juga bukan kerabat laki-laki ini. Hanya kenal saja dan sebenarnya aku pun tidak punya kuasa apa-apa.
Hemp! Jangan-jangan nanti biaya perawatannya juga mereka minta padaku. Demi apa aku membiayai perawatan mantan tunangan istri ku? Astaga! Baiknya aku jadi laki-laki ya! Hemp!
"Lalu sekarang dimana jenazahnya?" Tanya ku.