VIAN: Aku Cemburu!
"Emp! Dia tidur rupanya" Kata ku pada Niar.
Ku rasa aku tak perlu menjelaskan lagi pada Niar bagaimana kondisi laki-laki ini. Jelas sekali dari semua yang menempel pada diri Tomi dan terlihat di monitor bagaimana detak jantung Tomi yang putus-putus.
"Hagh!" Desah Niar di samping ku.
Saat itulah ku lihat raut wajah Niar. Kedua bola matanya terbelalak lebar. Mulutnya menganga seraya terkejut. Satu tangan kirinya menutupi mulutnya itu. Sementara tangannya yang tadi hanya menggenggam tangan ku secara biasa, kini berganti dengan bak mencengkram tangan ku dengan begitu erat.
"Hagh! Tomi..." Desahnya lirih lagi.
Jatuhlah sebutir air mata Niar. Namun tentu dengan segera ia menghapus air matanya. Entah karena sungkan pada ku. Atau mungkin juga karena alasan lainnya.
"Apa Tomi tidak punya keluarga?" Tanya ku.