VIAN: Memeriksakan Niar
Hari-hari berlalu. Tiba juga hari terakhir kami mengikuti pelatihan ini. Walau ada banyak sekali drama yang aku dan Niar buat selama di sini. Jujur saja, kami menikmatinya dan menganggap itu sebagai pengganti angan-angan kami untuk bisa bulan madu.
"Besok cuma setengah hari kok. Penutupan dan kita diminta bersiap untuk pulang" Kata ku.
"Iya... Tapi saya masih enggan untuk berkemas. Besok saja ya, Mas" Jawab Niar memelas.
"Iya tidak apa... Kaki mu masih sakit ya?"
Niar mengangguk.
Lalu tiba-tiba aku teringat sesuatu.
"Egh! Kamu tahu tidak sih kalau salah satu peserta pelatihan ini ada yang dokter syaraf?"
"Benarkah?" Balik Niar bertanya.
"Iya... Astaga! Kenapa baru terpikirkan oleh ku ya? Haaa... Kita temui dia sekarang?" Tawar ku.
Lagi Niar mengangguk.