VIAN: Jadi Takut!
Aku kecewa. Jujur saja aku kecewa. Niar sendiri yang menegur ku tempo hari. Tapi lihat apa yang dia katakan! Bahkan walaupun aku menyadari ia tidak yakin akan tawaran yang aku berikan padanya. Namun Niar justru berusaha untuk menghentikan ku.
"Mas! Maaf, Mas! Maaf" Rengeknya.
Aku tidak menjawab apapun. Berlalu saja aku meninggalkannya. Berusaha menyibukkan diri ku sendiri. Sementara Niar terus mengejar ku sembari berkali-kali mengatakan maaf.
"Mas, maaf!" Ucapnya lagi.
Dan aku makin bertingkah kekanakan. Aku mendiamkannya bahkan sedikitpun tidak ku lihat dirinya. Sibuk saja aku dengan laptop dan diriku sendiri.
"Mas" Lagi Niar merengek.
Namun seperti yang telah ku katakan. Aku bertindak lebih dari kekanak-kanakan.
"Aku sibuk!" Jawab ku singkat.
Niar melemas. Tepat setelah jawaban itu ku berikan padanya. Lantas Niar pun berlalu meninggalkan ku. Entah kemana.