NIAR: Saran Untuk Mas Vian!
"Hagh? Bagaimana bisa dokter Rahayu meminta sendiri pada mas Vian?" Balik aku bertanya.
"Ya itu dia... Aku juga bingung"
Sungguh aku terkejut. Dokter Rahayu yang kata mas Vian selalu bersikap dingin padanya. Juga yang telah membuat mas Vian menjadi amat frustasi, tiba-tiba meminta mas Vian untuk menjadi asistennya.
"Ooo apa sebenarnya waktu itu dokter Rahayu hanya menguji mental mas Vian ya?"
"Igh! Mana ada... Haduh! Sekarang aku harus bagaimana, Dik?" Balik mas Vian bertanya.
"Yaa kenapa bingung? Jalani saja!"
Adapun mas Vian saat ini terlihat jauh lebih terbebani. Kedua keningnya terus mengernyit. Pandangan matanya bak jauh ke depan memikirkan hal yang membuatnya sangat khawatir.
"Aku harus mulai dari mana? Aku yakin semua teman ku ingat betul bagaimana dokter Rahayu membantai ku waktu itu, lalu aku harus menjadi asistennya. Apa iya mereka berpikir bahwa aku pantas? Apa yang akan mereka katakan?"