VIAN: Cara Yang Gila!
Kali ini aku tidak main-main dengan keputusan ku. Juga bukan dengan terpaksa aku memberikan izin ini. Setelah kejadian kemarin, aku benar-benar jera dan tak mau lagi aku mengulanginya. Jadi kali ini, aku sungguh-sungguh untuk mengizinkan Niar kembali bekerja.
"Tes nya terdiri dari uji kompetensi. Lalu tes mengajar. Dan tes yang terakhir adalah wawancara" Kataku.
"Uji kompetensi berarti uji ilmu pengetahuan ya, Mas?"
Aku mengangguk.
"Duh! Jujur saja saya sudan banyak yang lupa" Keluh Niar padaku.
"Yaaa di buka lagi buku-bukunya. Di baca. Di ingat-ingat. Pelan-pelan saja"
"Tes uji kompetensinya kan minggu depan, Mas. Saya bisa tidak ya? Hem!" Lagi ia mengeluh.
Dan entah ini sudah yang keberapa kalinya aku mendengar keluhannya itu. Yang tidak percaya pada dirinya sendiri. Padahal aku sangat percaya dia bisa. Hemp!
"Mas, saya mau ke rumah ayah dan ibu, Mas" Kata Niar tiba-tiba.
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba?"