VIAN: Dia Sudah Pergi!
"TIDAAAAAKKKK!"
Suara teriakan Niar diiringi tangis hesterisnya. Ia terjaga usai beberapa yang lalu menjalankan operasi kecil.
Niar menutup wajah dan telinganya. Skeketika ku lihat ia begitu gemetar dan terdengar sangat ketakutan.
Sungguh aku terkejut. Sontak aku yang sedari tadi merebahkan kepala ini di sisi Niar. Langsung terjaga seketika ku dengar Niar terjaga dengan teriakan itu.
Hagh!
Astaga!
Lalu kini...
Bangkit aku meraih tubuh Niar. Memeluknya yang kini begitu kalut luar biasa. Menangis menjadi ia dalam pelukan ku. Menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya. Menumpahkan seluruh emosi dan dukanya.
"Hiks! Hiks! Hiks! Haaaaa... Ahaaaaaa... Haaaaa!"
Bahkan sebagian tubuh Niar gemetar menahan sakit di hati dan tubuhnya.
"Aaaaaa.... Dia pergi, Mas! Dia pergi! Haaaa" Katanya diiringi air mata duka.
"Iya... Iyaa..." Jawab ku seraya membelai kepalanya.