VIAN: Semua Akan Baik-Baik Saja!
Kali ini aku benar-benar akan mendengarkan Niar. Benar-benar mendengarkan. Tanpa menyanggah. Tapi penolakan. Dan tanpa pembelaa apa pun. Tentang keputusan ku itu. Kali ini aku akan menurutinya. Benar-benar menurut.
"Kamu ingin aku menjadi dokter spesialis apa?" Tanyaku
"Emp... Dokter anak" Jawab Niar seraya menunjukkan gigi putihnya.
Hemp! Masih tidak berubah rupanya. Niar tetap ingin aku menjadi dokter anak. Seperti dulu saat kami mendiskusikan sekolah ku ini.
"Emp... Tanpa beasiswa... Tidak apa ya?" Tanyaku memastikan.
"Iya. Tidak apa... Nanti saya akan bantu jika memang ada kekurangan. Mas Vian jangan sungkan ya"
Aku mengangguk. Dengan hati yang lapang aku menerima tawaran Niar. Ku buang jauh semua ego lalu merendah di hadapannya.
