Rasanya seperti seseorang menghunuskan tangannya ke dalam tubuhnya dan meremas organ jantungnya. Cheryl merasa sangat kesakitan dan dia merasa semua oksigen didalam paru-parunya diambil secara paksa.
Cheryl hampir-hampir tidak pernah jatuh sakit dan meskipun dia terjatuh dan terluka, dia tidak pernah meneteskan air mata.
Tapi kini, untuk pertama kalinya sepanjang ingatannya, air matanya menumpuk di matanya dan mengalir tanpa sepengetahuannya.
Apakah dia akan mati?
Semakin lama Cheryl merasa sakit, semakin berkurang cahaya yang dia lihat.
Rasa-rasanya seperti seseorang hendak mengambil jiwanya keluar dari tubuhnya secara paksa, dan perlahan Cheryl kehilangan kesadaran.
Persis disaat Cheryl hanya bisa melihat satu titik cahaya saja, tiba-tiba satu titik itu melebar dan rasa sakitnya lenyap sekitap.
Detik berikutnya, Cheryl melihat sosok pemuda dengan samar-samar, namun anehnya, Chayera merasa aman bersama dengan pemuda ini.
Zzzzt!!
Cheryl bisa mendengar suara sengatan listrik yang cukup keras dari belakangnya. Dengan menggunakan sisa tenaga yang ia punya, Cheryl menoleh ke belakang hanya untuk menemukan sosok bayangan hitam yang aneh diselubungi oleh aliran listrik bewarna biru.
Bayangan hitam itu hancur menjadi debu dan menghilang diterbangkan oleh angin.
'Beraninya makhluk itu ingin merebut makananku.'
!?
Cheryl langsung menoleh ke arah sumber suara itu dan melihat orang yang saat ini mendekapnya dengan posesif tidak lain adalah tunangannya!
Tapi... apa maksud kalimatnya tadi?
Raja Keryth merasakan sepasang mata tengah menatapnya dari bawah dagunya. Dia menoleh ke arah calon ratunya dan memandang gadis itu dengan tatapan lembut.
"Kau baik-baik saja?"
"..." Cheryl tidak bisa menjawabnya saat itu juga. Dia terlalu takut, bingung dan merasa lelah.
Dia yakin sekali kalau seandainya sang raja tidak mendekapnya dengan erat, dia pasti akan terjatuh.
"Cheryl,"
Panggilan suara yang sangat lembut itu membuat Cheryl merasa luluh dan terharu. Dengan malu-malu, Cheryl mendongakkan kepalanya ke atas dan kedua mata yang berbeda saling berpadu.
"Lain kali, jika kau ingin keluar dari rumah, beritahu aku sebelumnya. Apakah kau tidak tahu berada di luar perlindunganku atau keluargamu, kau bisa saja mati?"
Cheryl tahu sang raja tengah menegurnya. Tapi bahkan tegurannyapun terdengar lembut di telinganya.
"Aku... aku tidak akan mengulanginya lagi." Cheryl sudah kapok memasuki area yang tak dikenalnya seorang diri.
Bertemu dan berteman dengan seekor panda memang menyenangkan, tapi bertemu dengan bayangan hitam yang ingin membunuhnya sama sekali tidak menyenangkan.
Tiba-tiba Cheryl terkesiap kaget saat mengingat sesuatu.
Si panda!!
Cheryl segera melepaskan diri dari dekapan sang raja, namun usaha yang dilakukannya sia-sia karena tangan sang raja masih kokoh melingkar di belakang pinggangnya.
"Uhm, bisakah kau melepaskanku?" pinta Cheryl dengan nada sesopan mungkin sambil melirik kesana-kemari untuk mencari si panda.
Dia tidak tahu apa yang terjadi dan makhluk apa yang ingin membunuhnya. Tapi dia tahu si panda mengkhawatirkannya dan berniat menyelamatkannya.
"Kenapa? Agar kau bisa masuk ke dalam bahaya yang lain? Sebaiknya kita kembali."
"Tapi... Kyaaa!!" pekik Cheryl disaat Raja Keryth serta merta menggendongnya ala bridal.
"Turunkan aku." Cheryl sungguh ingin bersikap sopan karena dia tidak ingin kehilangan lehernya. Tapi saat ini dia sangat mengkhawatirkan teman barunya.
Karena itu Cheryl meronta dengan menggerakkan kedua kakinya ke atas dan bawah guna menghilangkan keseimbangan pria yang menggendongnya.
Sayangnya, keseimbangan Keryth sangatlah sempurna, membuat Cheryl bertanya-tanya apakah sang raja Dragonvale sering latihan di gym?
Untungnya, dia tidak perlu meronta lebih lanjut, karena Raja Keryth menurunkannya dengan lembut dan berhati-hati.
Tanpa mengucapkan satu patah katapun, Cheryl segera berbalik untuk mencari si panda. Namun langkahya berhenti begitu menyadari dia berada di tempat yang sama sekali berbeda.
Dia tidak ada dalam ruangan terbuka ataupun didalam hutan. Melainkan dia sekarang berada didalam ruangan tertutup.
Melihat ada sebuah ranjang yang sangat besar dihadapannya membuatnya langsung tahu ruangan ini adalah sebuah kamar. Tapi... ini bukan kamarnya!!
Dimana ini?
Disaat Cheryl sibuk bertanya-tanya akan tempat ini, dua buah tangan menjalar melewati lekukan pinggangnya.
Seakan dunia berhenti berputar, begitu juga jantungnya yang tiba-tiba berhenti berdetak saat merasakan tubuhnya yang mungil diselimuti dengan tubuh yang besar dan hangat.
"Apakah kau menyukainya?"
Cheryl merasa dirinya berubah menjadi patung begitu mendengar suara bagaikan cello persis disebelah telinganya.
Anehnya, secara perlahan rencananya yang ingin mencari si panda telah lenyap seakan dia sama sekali tidak mengingat kebersamaannya dengan si panda.
Cheryl harus berdehem beberapa kali untuk menenangkan diri sebelum menjawab pertanyaan Keryth.
"Apanya?"
"Kamar ini. Kau akan tidur disini mulai malam ini."
Ha?
Cheryl menoleh kebelakang dengan ekspresi bingung seakan dia tidak mengerti apa yang diucapkan orang yang tengah memeluknya dari belakang.
"Apa?"
Keryth melonggarkan pelukannya dan memandang gadis itu dengan tatapan lembut namun ada sesuatu pada matanya yang sanggup menghipnotis Cheryl.
"Kau sudah setuju akan pindah ke istana mulai hari ini. Apa kau lupa?"
Ah! Benar. Bagaimana dia bisa melupakannya?
"Kau pasti merasa lelah akibat perjalanan kemari. Istirahatlah terlebih dulu, dan nanti aku akan membawamu berkeliling."
"Baiklah." anehnya, Cheryl mengiyakannya dengan nada begitu sopan dan penuh hormat.
Tanpa berkata apa-apa lagi, sang raja keluar dari kamar dengan wajah tanpa senyuman begitu Cheryl tidak bisa melihat ekspresinya.
Begitu Keryth keluar dari kamarnya, Cheryl menghempaskan diri ke atas ranjangnya dan mulai bertanya-tanya.
Dia memang merasa lelah, tapi dia yakin sekali bukan karena perjalanan menuju ke istana. Tapi anehnya, dia memiliki ingatan dia telah pamit dengan keluarganya dan melakukan perjalanan kemari dengan menggunakan kereta kuda yang mewah.
Hm... Dia memang memiliki ingatan ini dan tubuhnya merasa yakin dia melalui itu semua. Tapi entah kenapa hatinya mengatakan hal yang berlawanan?
Rasa kantuk yang besar tiba-tiba menyerangnya hingga pada akhirnya Cheryl jatuh terlelap tanpa disadarinya.
Sementara itu, Raja Keryth langsung pergi ke ruang bawah tanah dimana ia menangkap seekor burung kecil serta seekor panda.
Burung kecil bewarna biru itu mengepakkan sayapnya dengan gelisah dan menjadi semakin panik begitu merasakan kehadirannya yang dipenuhi dengan aura membunuh.
Sedangkan si panda terluka parah karena menerima serangan tekanan sihir seorang dewa tanpa sengaja disaat Raja Keryth menghancurkan makhluk bayangan yang berniat mengambil jiwa Cheryl.
"Apakah ini adalah burung yang sama yang kulihat bersama gadis manusia itu?" Raja Keryth bertanya pada seseorang yang tak terlihat dan mendengar balasannya.
"Benar. Ada sesuatu yang menghubungkan keduanya."
Dalam sekali jentikan jari, burung kecil yang sama yang berbicara pada Cheryl meledak menjadi buih tanpa meninggalkan jejak.
"Bagaimana dengan panda itu?"
"Tuan, sebaiknya anda melepaskan binatang legendari itu, karena dia adalah milik imortal Gardnerr."
Mendengar nama salah seorang imortal dari mulut tangan kanannya, sepasang mata hitam Raja Keryth berubah menjadi merah.