"Karena itu, dia juga tetaplah keluarga kita! Hanya saja tidak bersama kita sejak kecil."
"Karena dia tidak bersama kita sejak kecil, jadi bukankah kita harusnya lebih memperhatikannya, dan memberikan hal yang tidak kita berikan dulu? Bukan malah mencurigai dan mencari masalah dengannya, dan bahkan ingin mengusirnya keluar. Bagaimana menurutmu?" Pungkas Lu Jingfan.
"Jadi… Kakak kedua dengan sengaja, sengaja membela, si adik itu?"
Adik kelima itu menundukkan kepalanya dalam. Wajahnya masih terlihat cemberut. Ia seakan masih tidak terima dengan uraian panjang kakaknya.
Kakak kedua berhenti sejenak, mungkin karena dia tidak menyangka bahwa dia akan tiba-tiba mengatakan kebenaran yang begitu besar. Sudut bibirnya sedikit terangkat melihat adiknya yang sedikit lucu itu. Dengan menarik napas pelan, dia menambahi kalimatnya, "Kenapa, apakah dimatamu, Kakak Keduamu ini orang yang berbicara tanpa mencari tahu fakta terlebih dahulu?"