Kakak tertua sangat marah. Untung saja akhirnya adiknya itu datang menghampiri mereka setelah mengucapkan selamat tinggal kepada pria busuk itu.
Kakak-adik itu langsung saja membuka pintu mobil untuk adik mereka, sebelum mereka sempat mengatakan apa-apa—
"Kak, sepertinya kakak ketiga ingin bicara denganmu, jadi aku duduk di depan saja."
Wajah tersenyum manis adik itu terlihat jahat dan imut secara bersamaan. Setelahnya dia langsung saja duduk di kursi depan. Tidak lupa mengencangkan sabuk pengamannya. Tanpa menengok kakaknya yang masih bingung, ia melihat ke depan dengan serius.
Kedua kakaknya masih bengong. Mereka langsung saling berpandangan.
Kakak tertua, 'Kau mau bilang sesuatu?' Mulutnya seperti komat-kamit tanpa bersuara.
Kakak ketiga menggeleng dengan bingung, 'Tidak, tidak ada kok'
Di sisi depan, Fang Qiao jadi kaget sekali dengan keadaan ini.