"Nyam~Nyam~"
"Nyamm nyamm"
Sambil menonton acara malam, Lu An sibuk menikmati potongan daging yang ia panggang tadi.
Benar saja, daging jenis ini memang enak, harum, empuk dan menyegarkan. Namun rasanya sedikit lebih hambar.
Karena awalnya untuk ayah dan kakak laki-laki, makanya ia tidak mengolesi begitu banyak paprika.
Ia beranjak untuk mengolesi daging ini dengan bumbu.
Gadis kecil itu meletakkan kotak berisi daging itu dari tangannya dan pergi ke dapur sambil masih mengunyah daging.
Di sisi lain, kakak ketiga itu tampak terlihat sangat tidak senang.
Melihat ikan laut ekstra besar, iga babi, dan bakso yang dia beli secara khusus kini tidak lagi menjadi hidangan yang istimewa di matanya. Awalnya dia berencana membelinya untuk menguji keterampilan memasak adiknya itu.
Tapi sekarang, semua ini, apa harus rusak di tangannya?
