Sesaat setelahnya, mereka pun berbondong-bondong layaknya kerumunan semut mencari wadah gula yang baru. Mereka datang melihat akun Weibo Lu An, melihat satu per satu postingannya. Alhasil mereka jadi sangat kesal melihatnya:
Mereka jadi heran, apa sih yang sebenarnya Lu An lakukan, benarkah dia memanfaatkan jalur orang dalam. Lagipula, apakah dia tidak khawatir dicap terkenal lewat jalur reputasi buruk seperti kakaknya?
Bagaimanapun, yang namanya ketenaran seseorang walaupun dengan reputasi buruk tetap bisa dibilang sebagai orang terkenal, kan?
Satu per satu mulai mengetik memberikan komentar:
[Astaga, orang aneh ini, Tuhan tahu seberapa kecil hatinya! Apakah mengunggah ulang dukungan semua orang satu per satu bisa menunjukkan bahwa dia luar biasa? Sampah tetaplah sampah. Tetaplah berlagak sombong. Menghujatnya dengan beberapa kata saja sudah termasuk ringan, haha!]
