Ling Chuan berkata, "Sama seperti orang-orang lainnya yang murah hati dan pengertian. Apakah mungkin mereka bisa berpikir…. Bisa-bisanya Kakek memuaskan orang lain yang egois hanya karena Lu An murah hati dan pengertian. Kalau saja Lu An egois sedikit saja…"
"Tentu saja, dari sudut pandang Kakek, yang satu adalah cucu kandung yang tidak pernah diurus olehmu. Dan yang satunya lagi, tidak memiliki hubungan darah tapi tumbuh di bawah asuhanmu. Seharusnya memang ada perbedaan di antara keduanya, dan aku bisa mengerti."
Setelah kata-kata itu selesai, Ling Chuan segera mengangkat gelasnya dan menyentuh Kakek Qi, wajahnya yang ramah tidak menunjukkan emosi sama sekali.
Seolah-olah Ling Chuan hanya membuat analogi.
Di sini, Kakek Qi diam, menyesap anggur perlahan. Seolah wajahnya bahkan lebih suram dan terlihat bersalah. Kemudian dia hanya terus lanjut makan saja.
Tidak fokus, seolah kehilangan indera perasa, satu gigitan demi satu gigitan.