Pintu besar yang mengelilingi halaman yang ikut menjadi target keusilan ketiga kakak di keluarga itu, tak luput pula dari kebrutalan kapak yang dipegang oleh sang ayah.
Sampai dengan putrinya naik motor anak kelimanya, barulah ayah masuk kembali ke dalam rumah.
Gerakan kakinya terhenti. Ia baru ingat. Kalau sudah begini, rumah mereka tidak akan punya pelindung. Bukankah akan menarik perhatian pencuri? Pasalnya pintu di rumah kini benar-benar hancur. Tidak ada lagi yang bisa digunakan untuk menutup akses masuk ke dalam rumah.
Ayah mengangkat alisnya sedikit untuk mencari cara lain. Seketika pandangan matanya bertubrukan dengan anjing kecil yang tadi dipercayakan oleh putrinya padanya. Ia berjongkok sambil mengelus kepala Xiao Balong, "Anjing kedua, sebagai anjing yang baik yang ingin menjadi Tyrannosaurus rex, inilah saatnya untuk menguji levelmu yang sebenarnya!"