Wajah kecil adik perempuan itu tiba-tiba berubah. Ia sangat berhati-hati melontarkan tanya barusan. Ia sedikit cemas dengan jawaban kakaknya setelahnya, walaupun dia yakin kakaknya ini tidak akan melakukan hal seperti itu. Sementara Lu Xingran yang mendengarnya mendadak kupingnya jadi memanas. Segera saja ia menyembur Lu An dengan nada tidak terima, "Tentu saja tidak! Memangnya aku sebodoh itu melukai sahabatku sendiri?"
"Hmm…" Lu An menghela napasnya pelan mendengar jawaban kakaknya.
Lu An sangat ingin mengatakan satu hal lagi, tapi dia khawatir akan membuat kakaknya itu semakin marah. Dengan nada lembut ia mencoba kembali pelan-pelan menegaskan pada Lu Xingran, "Kalau begitu tidak masalah lagi, kan?"
"Selama hati kita tulus, semesta pun akan mengerti. Kita tidak bisa menghentikan kecelakaan atau masalah yang datang secara tiba-tiba, tetapi pada akhirnya itu yang akan membuat kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, kan?"