"Tidak, tidak mungkin!"
Langsung meletakkan penanya dengan kasar, Hu Jiaqian berdiri menghampiri meja pengawas dan merebut lembar jawaban Lu An. Bola matanya ia layangkan ke arah jawaban-jawaban Lu An.
Tulisan itu sangat rapi dan rinci. Matanya bertumpu pada soal pertanyaan yang dianggapnya sulit, sehingga dia lewati dulu. Tapi setelah melihat jawaban Lu An, Hu Jiaqian tiba-tiba tersadar.
Sekejap saja, semua rasa marah dan malu tertumpuk jadi satu, Hu Jiaqian mengepalkan tangan. Ia tak bisa berkata-kata jadi berteriak dengan keras, "Aku tidak percaya!"
"Pasti kalian memberikan jawaban padanya, kalian sengaja membuatku kalah!"
"Eh…."
Untuk sesaat, orang-orang yang mendengarkannya terkejut, termasuk pengawas. Mereka semua hanya terdiam mendengar teriakan marah Hu Jiaqian.
Ternyata menerima sebuah kekalahan tidak akan pernah semudah itu bagi orang yang sudah berekspektasi tinggi.