Sebenarnya ini adalah pertama kalinya dia mencoba dengan menggunakan metode ini. Ditambah lagi dia tadi menambahkan banyak hal kecil yang awalnya dia tidak berani untuk menambahkannya sebelumnya. Walaupun demikian, dia pikir masakannya kali ini cukup enak. Ayah dan kakak-kakak lain juga mengatakan bahwa itu enak, jadi kenapa Kakak kelimanya ini justru menunjukkan wajah berbeda.
Adik itu berekspresi sangat kebingungan.
"Itu, yah begitulah."
Lu Xingran memanyunkan bibirnya, tidak bisa berkata apa-apa untuk memuji. Dia perlahan mengaduk bubur dengan sendok, dan bertanya dengan nada acuh tak acuh, "Kau di rumah, seberapa sering Kau memasak untuk mereka?"
"Tidak terlalu sering."
Lu An memiringkan kepalanya dan berpikir sejenak, setelahnya ia berkata dengan jujur, "Aku hanya memasak satu kali ketika kakak tertua datang, kemudian kakak ketiga dan keempat, jadi total tiga kali masak, ditambah sarapan setiap harinya."
