Lu Xingran mengingat kejadian tempo hari ketika saudara-saudaranya tengah makan malam bersama adik dan ayahnya. Dia mengikuti Lu Jingfan secara diam-diam. Karena dia khawatir penyamarannya akan terbongkar lantas ketahuan, jadi dia harus meletakkan anak anjingnya dulu. Dan setelah itu kejadian setelahnya terjadi.
"Ngomong-ngomong, Kak. seragam sekolah kita sama!" Lu An berbicara dengan nada riang.
"Apakah Kakak Kelima juga mau pergi ke sekolah sekarang? Kebetulan sekali sepedaku rusak, bisakah aku ikut denganmu?"
Tanpa menunggu jawaban Kakak Kelima yang masih terjerembab dalam kubangan kesedihan dan kemarahan perihal Xiao Balong, gadis kecil itu mengatakannya sambil menunjuk ke seragam sekolah keduanya dengan matanya yang cerah. Dengan tampang tanpa dosa, ia seperti memohon dengan penuh harap.
"Siapa.." 'Siapa juga yang mau pergi denganmu!' Lanjutnya dalam hati.
