Brian yang sudah sangat begitu emosi, memilih untuk meninggalkan putrinya itu begitu saja. Sementara, Etta ini terdiam dirinya tidak tahu harus berbuat apa lagi, dia sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi memang dirinya tidak bisa.
"Apa Etta berhenti kuliah aja ya? Dari pada Etta kuliah tapi buat Mami dan papi malu"
Kini Etta, benar benar merasakan sangat begitu bersalah kepada kedua orang tuanya.
"Sayang? Kamu kenapa?"
Sabelia, yang baru saja datang entah dari mana. Langsung, memilih untuk mendudukkan bokongnya tepat di samping Etta. Ia paham, putrinya itu benar-benar sedih karena mereka tidak jadi ke Bali.
"Mi?" Panggil Etta, dengan nada yang sangat begitu lembut.
"Iya sayang?"
"Maafin Etta ya"
"Maafin kenapa?"
Sabelia, benar benar tidak mengerti mengapa putrinya ini meminta maaf kepadanya. Padahal, seharusnya dirinya lah yang meminta maaf karena membatalkan kepergian mereka ke Bali.