Diandra, kembali meneteskan air matanya lagi. Suaminya itu benar benar tidak menepati apa yang ia katakan dan apa yang sudah ia janjikan pada diandra bukankah setiap manusia itu tidak luput dari kesalahan?
Tetapi, Diandra merasakan bahwa kesalahan yang dilakukan ini adalah kesalahan yang fatal, tapi bukankah manusia itu selalu memiliki kesempatan? setiap pendosa itu selalu memiliki masa depan, Diandra beralih pada ponsel yang masih setia dalam genggamannya.
Ia membaca berulang ulang pesan yang disampai kan oleh Lia melalui ponsel Dion, suaminya itu. Bahkan Diandra sendiri tidak pernah memegang apa lagi memakai ponsel suaminya itu, tetapi wanita itu yang bukan siapa siapa dengan begitu lancang menggunakan ponsel milik suaminya itu.
Diandra beralih pada sebuah akun yang bisa mendapatkan semua informasi
Hukum perceraian dalam agama Islam. Begitu lah yang ia ketik pada pencarian ponselnya.