Chereads / Pertaruhan Terakhir / Chapter 10 - Apa Kau Baik Baik Saja?

Chapter 10 - Apa Kau Baik Baik Saja?

Anak itu memuntahkan darah dari mulutnya. Raut mukanya nampak pucat, luka yang ia derita juga banyak mengeluarkan darah, pasti ia kehilangan banyak darah. Tapi bukan hanya luka luka itu saja, ada juga luka bakar parah hampir di separuh badannya. Khususnya bagian punggung, baju yang ia kenakan juga robek karna terbakar dan menampakkan luka di punggungnya.

"Z, cepat sembuhkan dia," El berkata ngeri saat melihat pemandangan itu. Ia tak kuat saat melihat anak yang sepertinya baru berumur tiga belas tahun itu menderita luka yang sangat parah.

Z dengan cepat mengeluarkan cairan herbal yang berada di sakunya. Ia memang bisa menggunakan tehnik penyembuhan, tapi ia sama sekali tidak bisa menerapkannya pada orang lain. Jika Mika ataupun El terluka, ia akan menggunakan cairan dalam botol herbal yang selalu disimpannya itu.

Tapi sebelum Z menuangkan cairan penyembuh itu, tiba tiba tubuh anak itu tampak sedikit bercahaya. Z menghentikan gerakan tangannya dan mengamati apa yang akan terjadi.

"Suku A," gumam Mika saat menyadari kekuatan apa yang dimiliki anak laki laki cilik ini.

Suku A sangat terkenal dengan kekuatannya. Kekuatan yang membuat mereka mendekati abadi, apalagi kalau bukan kekuatan penyembuhan.

Sinar kembali meredup, tubuh anak itu sudah tak lagi punya luka. Bahkan Mika menatapnya tak percaya, bagaimana bisa ada cheat seperti ini. Mika menelan ludah iri. Jika ia punya kekuatan seperti milik anak di depannya, ia pasti takkan mati saat terluka dan ia juga tak butuh obat herbal yang tadi dibawa adiknya, Z.

Tak butuh waktu lama, mata anak kecil itu kembali terbuka. Ia memandang Z yang berjongkok di depannya dengan tatapan takut.

"Hei, kau tak apa apa?" tanya Z khawatir sambil menggerakkan tangannya, ia ingin menyentuh anak itu.

Plak....

Sayang sekali yang didapatkan Z hanya elakan. Anak itu dengan keras menangkis tangan yang terulur padanya. Raut mukanya ketakutan, "apa yang akan kalian lakukan padaku?! Aku sama sekali tak punya apa apa, percuma saja kalian melawanku."

Rupanya anak ini salah paham akan maksud baik Z. Dia menatap Z ketakutan seolah Z hendak berbuat jahat padanya. Z pasrah, entah sudah berapa kali ia disalah pahami. Disituasi di mana tak ada yang bisa benar benar dipercaya, wajar baginya untuk merasa sangat waspada.

"Hah... memangnya siapa yang ingin menyakitimu," Mika berkata sinis, dari mana anak ini mendapat kepercayaan kalau mereka akan melawannya. Anak itu tentu saja menatap Mika dengan tatapan tak mengerti. Sejauh ini orang orang asing yang ditemuinya selalu berbuat kasar dan ingin melawannya. Bahkan jika orang orang itu berbuat baik, mereka pasti berniat memanfaatkannya. Anak ini sudah tak mempercayai siapapun kecuali orang tua dan seluruh anggota suku yang tulus padanya.

"Kami sama sekali tak mau menyakitimu," akhirnya diantara ketiga orang yang sedang mengelilinginya, anak itu menemukan satu satunya orang yang bisa ia percayai.

Gadis itu mengenakan kacamata berbingkai hitam, dia tersenyum. Ialah El, dia bertanya ramah.

Anak itu bisa merasakan ada yang berbeda dengan wanita ini. Melihatnya ia senang dan berada dekat di dekatnya ia merasa sedikit nyaman. Ada aura tak terlihat yang membuatnya semakin istimewa.

"Seperti kata El, kami takkan menyakitimu. Tapi tetap saja, kau harus mengganti apa yang kau rusak," sayangnya Mika sama sekali tak melihat suasana. Anak itu mengerutkan kening, tak mengerti. Tapi sedetik kemudian, dia baru sadar kalau ia hampir sama merusak benda bulat yang ia tabrak.

Kapsul itu sama sekali tak mengalami kerusakan, bahkan satu goresanpun tidak. Mika melakukannya agar anak ini merasa sedikit bersalah.

"A-aku minta maaf," gumamnya sedih, "aku akan mengatakan pada Ayah untuk memberi kompensasi yang sesuai."

Dari perkataannya Mika langsung sadar kalau anak ini pasti punya orang tua yang hebat, ia dengan percaya dirinya mengatakan kalau orang tuanya bisa menggantikannya bahkan tanpa tahu benda apa itu.

"Tapi sebelum itu...." kata anak itu menggantung, "tolong selamatkan aku dari orang itu."

Jari telunjuknya menunjuk seorang pria yang baru datang. Pria itu menyeringai, ia melayang dan tiba di atas tanah dalam waktu sekejap.

"Oh, di sini kau rupanya," pria itu menyeringai mengetahui keberadaan anak itu. Anak itu langsung gemetar ketakutan.

"Dia tadi melayang" Z berkata takjub.

"Suku G," Mika bergumam pelan.

Pertarungan antarsuku A dan G akan segera meletus.