Tok tok.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Mungkin nek Wati yang datang. Kasihan kalau nek Wati harus di suruh menemaninya begadang menjaga bayi mereka.
Tok tok tok.
Pintu kembali di ketuk bahkan hingga beberapa kali membuat Nindia terpaksa bangun dari tidurnya lalu berjalan ke arah pintu.
Ceklek.
Nindia membuka pintu kamarnya perlahan.
Dan
Mata Nindia membulat sempurna, mulutnya pun terbuka lebar saking kagetnya.
"Mas?" gumamnya lirih.
Ya, suaminya Fadil sedang berdiri di depan pintu kamarnya sambil tersenyum dan menatapnya penuh cinta.
"Happy birthday, istriku tercinta!" ucap Fadil lalu menyerahkan sebuket bunga dari tangannya yang dia sembunyikan di belakang punggungnya.
Nindia menutup mulutnya yang makin terbuka lebar saking terkejut dan bahagianya. Airmatanya mengalir. Dia langsung berhambur ke dalam pelukan suaminya dan memeluknya erat-erat seakan takut kehilangan.