Om Adri menatap gadis di sebelahnya lekat-lekat.
"Maafin om, ya. Om tidak marah kok sama Cinta. Om hanya ingin buru-buru mengantar kamu pulang. Om juga tidak ingin kamu nanti terkena masalah dengan keluarga kamu," jelas om Adri.
Cinta menatap laki-laki di sampingnya dengan haru, "Beneran om tidak marah sama Cinta?" tanya gadis itu lirih.
Om Adri lalu menganggukkan kepalanya. Kedua tangannya membingkai wajah Cinta lalu menatap gadis itu dengan penuh cinta. Tiba-tiba om Adri memajukan wajahnya mendekati gadis itu. Cinta reflek memejamkan matanya. Beberapa detik Cinta terus meminjamkan matanya. Tiba-tiba bibirnya disentuh. Cinta langsung membuka mata. Dia sangat kaget. Mulutnya membuka.
Ternyata om Adri menyentuh bibirnya dengan ibu jarinya. Wajah Cinta langsung memerah. Dia sungguh salah sangka. Karena merasa sangat malu sekali, gadis itu lalu menjauhkan diri dari om Adri. Gadis itu duduk sambil memalingkan wajahnya ke jendela. Jantungnya masih terasa berdebar-debar.